UPS juga disebut sebagai baterry backup (Uninterruptible Power Supply)
UPS adalah yang merupakan peralatan listrik yang fungsi utamanya adalah untuk menyediakan listrik tanpa terputus pada saat main power tidak bekerja
Fungsi dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik SEMENTARA ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main power nya tidak bekerja agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu BUKAN agar user tetap dapat bekerja.
UPS memiliki dua sumber daya listrik : Primary Power Source dan Secondary Power Source. Salah satunya berasal dari main power (stop kontak / PLN), satunya dari baterai UPS.
Di dalam UPS terdapat Switch yang mengatur sumber daya listrik mana yang digunakan untuk menyediakan suplai listrik ke beban (PC).
PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan arus listrik dari baterai adalah DC. —>>> Oleh karena itu, di dalam UPS terdapat Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Di dalam UPS juga terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus DC untuk mengisi baterai pada saat main power bekerja.
1.Memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama (PLN),. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan Genset sebagai pengganti PLN.
2.Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software maupun kerusakan hardware.
3.Stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input, sehingga tegangan output tetap stabil.
4.UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
5.User dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LANdan dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet.
1.Pastikan memilih UPS yang mempunyai daya lebih besar dari pada Power Supply computer (beban).
2.Satuan watt dan satuan VA tidak sama ( Watt = VA x Power Factor ) biasanya di kardus UPS tertera beberapa besar Kapasitas VA dan Power Factor.
3.Cek kapasitas baterai.
4.Pastikan UPS di lengakapi dengan AVR (stabilizer) dan Fuse (anti petir) yang berkualitas, sehingga jika tegangan listrik turun atau pun tidak stabil, maka kerusakan di computer atau komponennya dapat di cegah
5.UPS memiliki transfer time yang kecil, sehingga ketika listrik padam UPS dengan cepat menganti pasokan daya dan komputer tidak mengalami restart
Kapasitas UPS bisa dinyatakan sebagai Apparent Power, bisa juga sebagai True Power.
True Power = Power Factor x Apparent Power
Apparent Power = VA (Volt-Ampere),
True Power = Watt.
Miss: UPS spec Maximum Load 600VA (480 Watt).
Artinya: Apparent Power = 600VA,
True Power = 480Watt,
Power Factor = 0,8.