SISTEM KELISTRIKANListrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif , dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan, sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negatif dari sebuah benda, berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi gerak,energi panas dsb. Perpindahan muatan negatif inilah yang disebut dengan energi listrik karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan netral atau seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah muatan positif lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencari muatan negative untuk mencapai keadaan seimbang.
Sistem Fasa
Fasa adalah istilah dalam kelistrikan yang menyatakan banyaknya arus listrik yang dibuatkan.
di Indonesia ada 2 jenis fasa:
Pengertian Listrik 1 Phasa
Listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral). Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phasa digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukan daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.
Pengertian Listrik 3 Phasa
Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0 (netral) atau kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phasa terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel Netral. Umumnya listrik 3 phasa bertegangan 380V yang banyak digunakan Industri atau pabrik.
Listrik 3 phasa adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree. Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar hubungan bintang (“Y” atau star) dan hubungan delta.
Sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase
Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 fase ini :
1. Tegangan antar fase (Vpp : voltage fase to fasee atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line) dan tegangan
2. Fase ke netral (Vpn : Voltage fasee to netral atau Voltage line to netral).
Contoh penggunaan listrik 1 dan 3 fasa:
Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya listrik yang akan dibangkitkan, disalurkan dan diserap oleh beban menjadi seimbang. Sistem listrik model 3 fase, biasanya hanya untuk daya listrik dengan kapasitas yang besar, lebih dari 11kva. Sedangkan mesin dengan kebutuhan daya listrik yang besar biasanya memakai model 3 fase, biasa dijumpai di pabrik-pabrik industri ataupun perangkat dengan kebutuhan daya yang besar.
Kebutuhan listrik rumah tangga berkisar antara 900 - 5000va dengan model 1 fase. Saya rasa akan menyulitkan jika peralatan rumah tangga memakai model 3 fase. Harus memasang listrik dengan model 3 fase. Terlalu boros jika kebutuhan rumah tangga yang rata-rata dibawah 5kva, kemudian memaksa memasang listrik 3 fase yang biasanya paling kecil 16.5kva.
Dari gardu PLN memang biasanya 3 fase, namun itu akan dibagi ke rumah-rumah, dimana setiap rumah mendapat daya listrik, 1 fase dari ke-3 (R-S-T) fase tersebut.
Adapun kelebihan dari listrik 3 fasa, yaitu:
Salah satu contoh aplikasi motor induksi yaitu pada industri kertas. Pada industri kertas ini untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, dimana ketebalan kertas yang dihasilkan dapat merata membutuhkan ketelitian dan kecepatan yang konstan dari motor penggeraknya, sedangkan pada motor induksi yang digunakan dapat terjadi perubahan beban yang besar.
Daftar Pustaka: